Skip to main content

Startup kini tengah naik daun dengan segala inovasi yang dapat membantu mobilitas masyarakat dalam melakukan berbagai hal. Akan tetapi, untuk membangun sebuah usaha yang maju, seorang pemilik startup harus bekerja keras untuk memperoleh dana demi berjalannya bisnis sesuai target dan visi misi perusahaan.

Modal menjadi salah satu hal penting dari keberhasilan usaha. Tak jarang startup mengalami kegagalan karena kurangnya dukungan modal. Padahal inovasi yang diberikan memiliki potensi baik, serta memiliki peluang menjadi sebuah perusahaan sukses.

Tidak semua jenis usaha mendapat respon positif, untuk itu, dibutuhkan perencanaan sematang mungkin, informasi luas, serta kesiapan strategi agar seluruh proses berjalannya usaha lancar tanpa mengalami kendala khususnya dalam memperoleh dana untuk bangun startup. Adapun cara yang dapat anda lakukan, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

  1. Akselerator dan Inkubator
startup

Proses memperoleh dana untuk startup pertama adalah melakukan akselerator, umumnya cara ini membantu bisnis agar berkembang lebih baik daripada sebelumnya. Periode akselerator dapat dikatakan singkat dalam hitungan bulan (3 bulan, 6 bulan, dan seterusnya) Program yang diberikan pun juga berbeda dan lebih spesifik, misalnya investasi modal awal.

Akselerator memiliki tujuan untuk membantu startup mempersingkat waktu dalam membangun bisnis. Beberapa akselerator juga menawarkan modal berupa akses networking ke jaringan mentor, misalnya modal ventura, investor, eksekutif investor, dan lain sebagainya.

Semetara Inkubator merupakan wadah berkembangnya sebuah startup dari awal. Biasanya inkubator memiliki tahapan mulai dari pembentukan tim, memikirkan ide, hingga opening startup ke pasar.

Inkubator umumnya digunakan oleh entitas bisnis seperti pemerintah, lembaga pendidikan, hingga perusahaan swasta. Penggunaan inkubator, modal untuk startup lebih banyak diberikan dalam bentuk non tunai, misalnya berupa pelantikan, materi, konsultasi mentor, hingga pendanaan.

  1. Menjalankan Bootstrapping bagi Startup

Bootstrapping sering digunakan oleh bisnis perintis karena lebih mudah dipilih. Dana bootstrapping berasal dari memanfaatkan sumber dana yang dimiliki oleh founder, contohnya melalui tabungan.

Kelebihan dari perolehan dana jenis ini adalah, anda memiliki kendali penuh atas perusahaan yang dijalankan. Kebijakan perusahaan dapat dipegang sepenuhnya tanpa adanya campur tangan dari pihak lain.

Akan tetapi, Jika anda menggunakan bootstrapping, maka anda harus siap untuk kehilangan dana pribadi apabila mengalami masalah atau kendala. Di lain sisi, bootstrapping tidak memberikan beban utang kepada pihak lain apabila bisnis gagal. Sebaiknya anda melakukan perhitungan akan akan mencapai Break Event Point (BEP) serta mengetahui cara mendapatkan pemasukan tetap.

  1. Menggunakan Dana Keluarga

Seperti namanya, perolehan dana untuk bisnis diperoleh melalui dana dari keluarga. Pendapatan modal ini dapat menjadi motivasi untuk berusaha semaksimal mungkin agar keluarga yang mendukung usaha anda tidak merasa kecewa, serta dapat merasakan dampak baik.

Umumnya perolehan dana ini mempunyai syarat dan ketentuan yang tidak sulit apabila dibanding dengan pinjaman bank atau entitas bisnis lainnya. Meskipun didapatkan dari dana keluarga, anda tetap harus memperhatikan kesepakatan bersama dengan membuat perjanjian peminjaman dana sehingga dapat saling menguntungkan.

  1. Berusaha Mendapat Venture Capital
startup

Modal Ventura atau Venture Capital (VC) merupakan jenis perolehan dana untuk start up dan disediakan oleh para investor. Umumnya, permodalan dengan VC diberikan startup kelas kecil hingga menengah. VC tidak memberikan persyaratan berupa cash flow atau agunan bagi bisnis, sehingga prosedur pembayaran akan dihitung tidak berdasarkan bulanan.

Pemberian modal Venture Capital biasanya seperti menanam saham pada perusahaan. Apabila bisnis mengalami kerugian, maka VC juga akan rugi, namun jika perusahaan mengalami keuntungan maka profitnya akan dibagi berdasarkan perjanjian bersama di awal.

  1. Mencari Angel Investor

Perolehan dana untuk startup selanjutnya adalah melalui angel investor, dimana pendanaan ini dapat menjadi pilihan terbaik bagi sebuah perusahaan startup perintis. Angel investor menghasilkan uang dan mendonasikannya kepada bisnis yang mereka miliki sendiri.

Rata-rata angel investor berasal dari golongan konglomerat dengan banyak sekali perusahaan lain yang juga dikelola oleh manajemennya. Angel investor akan sangat membantu startup dalam mengurangi hambatan akses yang dihadapi oleh founder.

  1. Melakukan Pinjaman ke Bank dengan Syarat dan ketentuan

Proses memperoleh dana untuk startup selanjutnya adalah melakukan pinjaman ke bank atau koperasi. Pastikan cara ini merupakan langkah terakhir yang dapat anda lakukan untuk mendapatkan modal dalam membangun bisnis.

Umumnya, pengajuan kredit usaha dari pihak bank akan meminta profil bisnis anda secara detail berupa proposal atau menunjukan data laporan keuangan perusahaan. Setelah itu, pihak bank akan menilai skor kredit untuk mengecek kemampuan pembayaran pinjaman. Penting bagi anda untuk menyatakan setiap detail persyaratan, bagaimana mekanisme pembayaran hingga resiko terjadinya gagal bayar.

Baca juga: Langkah Mengawali Bisnis Startup dengan Tepat

Baca juga: Berikut Beberapa Jenis funding Startup

Cek Instagram kami di: @asiantrustcapital

Leave a Reply