Investasi menjadi sebuah cara untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang, tak heran jika banyak yang tergiur dan ingin mencoba melakukan investasi, disisi lain investor juga akan menghadapi resiko dalam berinvestasi. Bentuk investasi sendiri memiliki beberapa perbedaan, tergantung kebutuhan dan keinginan yang ingin diperoleh.

Terdapat 3 golongan berinvestasi diantaranya jangka pendek, jangka sedang, dan jangka panjang. Waktu yang digunakan tergantung dari kebutuhan yang anda perlukan, namun terdapat beberapa resiko yang harus dihadapi oleh pihak investor.

Sehingga seluruh aspek investasi perlu diperhatikan agar tidak salah mengambil langkah. Semua hal harus dipertimbangkan dan harus melewati perencanaan yang matang agar anda dapat menghadapi resiko dalam berbisnis agar tidak mengalami kerugian.

Beberapa Resiko dalam Berinvestasi yang Perlu Dicermati

1. Perhatikan Inflasi

Resiko investasi yang pertama adalah inflasi, dimana faktor ini sangat dihindari investor karena jika sampai terjadi maka kerugian besar dapat dialami. Bukan hanya itu inflasi juga berpengaruh terhadap nilai daya beli masyarakat terhadap investasi.

Hal itu disebabkan adanya potensi kerugian yang signifikan akibat rata-rata kenaikan dari suatu harga konsumsi. Sehingga perlu adanya rencana kedua jika suatu waktu inflasi terjadi, karena akan sangat mempengaruhi investasi yang anda lakukan.

2. Mengamati Perubahan Pasar Keuangan

Perubahan pasar keuangan terhadap saham maupun obligasi menjadi salah satu resiko besar yang tak dapat dihindari oleh investor. Bahkan bisa saja para investor mendapatkan capital loss pada hasil investasi nantinya karena perubahan pasar keuangan.

3. Pengaruh Suku Bunga

Tidak hanya dimiliki oleh pihak bank saja, suku bunga juga memiliki dampak terhadap investasi. Justru untuk para investor suku bunga menjadi salah satu resiko karena dapat berpengaruh terhadap pendapatan investasi. Pada umumnya apabila suku bunga naik maka obligasi akan turun harga, hal ini juga terjadi sebaliknya.

4. Perhatikan Likuiditas

Dapat diartikan sebagai kemunculan resiko yang akan dialami pihak investor karena sulitnya menyediakan uang tunai dalam periode tertentu. Umumnya hal ini sering terjadi jika pemilik dana investasi tidak berhasil menjual asetnya kepada pihak manapun. Sehingga aset tersebut tidak bisa dikonversi menjadi likuid.

5. Setiap Negara Memiliki Investasi

Tak jarang dari investor yang mengeluhkan karena keuntungan yang didapatinya menurun drastis karena pergolakan politik yang ada di negaranya. Karena memang pada dasarnya jika politiknya berjalan dengan baik maka dampaknya juga akan positif pada investasi, begitu juga sebaliknya jika politik tidak berjalan dengan baik maka akan berdampak negatif terhadap investasi.

6. Nilai Tukar Mata Uang

Sebagian besar orang awam tidak memiliki pengaruh terhadap nilai tukar mata uang, akan tetapi dapat berdampak buruk untuk para investor, karena dapat menyebabkan terjadi kerugian yang cukup parah.

Misalnya saja ingin melakukan investasi menggunakan Dollar, jika sampai uang asing itu menguat, dapat dipastikan nilai rupiah akan melemah, itulah yang membuat investor kewalahan harus mengeluarkan lebih dana lebih agar tetap dapat menjalankan investasi dengan baik.

7. Reinvestment

Aktivitas re-invest dari sebuah perusahaan pada umumnya dilakukan aset keuangan yang berpengaruh pada penghasilan. Resiko ini juga dapat dihindari oleh investor jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan. Namun perusahaan harus benar-benar memahami cara melakukan kegiatan tersebut agar pengelolaan investasi bisa tetap seimbang.

Baca juga: Manfaat Manajemen Aset yang Wajib Anda tahu!

Baca juga: Tips Jalankan Asset Management yang Perlu Anda Ketahui

Cek Instagram kami di: @asiantrustcapital