Venture capital adalah lembaga keuangan yang memberikan pendanaan kepada perusahaan khususnya startup. Venture capital berinvestasi kepada perusahaan tersebut dalam membantu ekosistem mereka. Cara kerja dan tugas venture capital sendiri diawali dari investor atau limited partners (LP) yang menginvestasikan uang mereka kepada venture capital.
Limited partners juga meminjamkan dana untuk management fee kepada venture capital untuk menjalankan serta mengawasi investasi mereka. Tugas Venture capital (VC) akan mendistribusikan dana tersebut ke beberapa startup yang masuk ke dalam kualifikasi mereka. Selanjutnya mereka dapat memberi saran mereview kinerja dari startup tersebut.
Bahkan ikut mencari peluang mendapat keuntungan dari dana yang diberikan kepada startup. Nantinya venture capital akan mendapatkan return atau keuntungan dari dana yang diberikan kepada startup, jika mereka telah exit. Exit sendiri memiliki pengertian dimana startup sudah diinvestasikan IPO atau sudah dijual maupun diinvestasikan seluruhnya dari VC yang lebih besar.
Umumnya dari return tersebut, venture capital akan memperoleh 20% dan mengembalikan sisanya atau sebesar 80% ditambah management fee yang pernah diberikan dari limited partners. Adapun beberapa tugas yang dilakukan sebuah venture capital, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Tugas Venture Capital Indonesia dalam Membangun Usaha
- Mencari Startup yang berpotensi
Mencari startup merupakan salah satu tugas venture capital yang harus dilakukan. Hal ini tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Karena mencari startup yang berpotensi membutuhkan banyak pertimbangan agar startup yang nantinya diberikan dana dapat memberikan benefit kembali.
Proses ini juga harus dilakukan dengan cara yang tepat agar kerjasama yang dibangun dapat menghasilkan keuntungan antara kedua pihak, baik startup maupun pihak venture capital. Ada banyak startup yang dikembangkan, namun yang berpotensi dengan portofolio yang jelas cukup sulit dicari.
- Menganalisis Startup yang akan bekerja sama
Setelah proses mencari beberapa startup yang dianggap berpotensi barulah sebuah VC menganalisa setiap startup dengan teliti. Hal ini dilakukan dengan cara melihat pasar dan keuangan dari perusahaan startup. Jika startup dirasa cukup meyakinkan, barulah venture capital melakukan negosiasi dengan pihak startup dan memberikan dana kepada startup tersebut.
- Membangun jaringan dan branding Startup
Setelah mendapatkan pendanaan, itu artinya startup tersebut menjadi bagian dari tugas venture capital yang memberi dana. Sehingga startup memiliki kesempatan untuk membangun jaringan dan melakukan branding melalui hadir di konferensi sebuah acara startup.
Hal ini menjadi salah satu pintu untuk mendapat akses informasi pemain baru di dunia startup yang juga memiliki potensi untuk diberikan dana dari venture capital. Untuk itu langkah ini juga disebut sebagai branding dan membuka kerjasama baru antara startup dengan venture capital.
- Melakukan support terhadap startup
Tugas venture capital selanjutnya adalah melakukan support kepada startup yang didanai. Venture capital dalam berinvestasi umumnya membutuhkan komitmen jangka panjang sekitar 5 hingga 8 tahun ke depan. Venture capital juga tidak terlibat dalam urusan aktivitas harian startup, serta terlibat dalam hal-hal yang bersifat strategis. Sehingga Venture capital hanya terlibat untuk mendukung secara dana dan masalah administrasi.
- Menjalankan operasi internal
Operasi internal ini hanya menjadi tugas admin, akuntan, dan IT yang bertugas untuk membuat laporan internal. Hal ini penting untuk mengetahui sejauh mana progres dari startup yang dibangun.
- Hubungan dengan mitra terbatas (limited partners)
Venture capital memberikan mitra terbatas mereka dengan laporan dan pembaruan rutin dengan mencari mitra investasi baru. Mitra terbatas (limited partners) merupakan investor yang menginvestasikan uang mereka kepada venture capital.
Baca juga: Hal Penting Mengenai Venture Capital
Baca juga: Simak Beberapa Jenis Modal Ventura
Cek Instagram kami di: Asian Trust Capital