Kenali Lebih dalam Mengenai Return dalam Berinvestasi

Meningkatkan keuntungan bagi para investor, dibutuhkan adanya return atau hasil investasi. Sehingga bisa dibilang hasil yang ditunggu oleh para investor adalah return dalam berinvestasi. 

Hasil investasi dapat berarti perubahan harga atas sebuah investasi setelah beberapa periode waktu. Pengembalian juga dapat anda implementasikan dalam bentuk selisih harga atau persentase. 

Pengembalian merupakan salah satu faktor pendorong adanya interaksi dari para investor. Contohnya, return dalam investasi jenis reksadana adalah hasil dari performa reksadana yang sudah diatur oleh pihak manajer investasi. Aturan ini secara pasti sudah sesuai dengan nilai modal investasi dan akan selalu ada pembaruan di bursa saham.

Angka dari nilai saham ini akan terus berubah setiap harinya. Perubahan tersebut berdasarkan harga saham NAB yang dipengaruhi dari harga pasar pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan kondisi ekonomi dalam maupun luar negeri.

Pada investasi reksadana, return memiliki pengertian hasil performa reksadana yang di dalamnya sudah diatur oleh pihak investor berdasarkan nilai modal investasi dan akan diperbarui setiap hari kerja bursa saham.

  • Berikut ini Merupakan 2 Jenis Return
  1. Return Realisasi
return dalam berinvestasi
Sumber foto: Canva

Jenis pertama adalah realisasi, yaitu bentuk pengembalian yang sudah terjadi sebelumnya. Pengembalian ini dapat anda jadikan sebagai dasar penentu return ekspektasi.

Jenis pengembalian investasi realisasi juga memiliki potensi risiko yang dapat anda alami pada masa mendatang. Return realisasi dapat anda hitung berdasarkan data pengembalian historisnya. Selain itu dapat juga digunakan untuk menilai performa perusahaan,  serta jenis pengembalian ini dapat menjadi indikator dalam penilaian pengembalian untuk masa depan.

  1. Return Ekspektasi

Return ekspektasi merupakan bentuk dari pengembalian untuk didapatkan sebagai investor di masa mendatang. Sehingga return ekspektasi merupakan bentuk pengembalian yang belum terjadi, itu dia mengapa namanya masih sebagai ekspektasi.

Tingkat pengembalian yang diharapkan adalah keuntungan dimana nantinya akan didapatkan oleh para investor. Keuntungan tersebut berasal dari penanaman dana atas perusahaan emiten untuk masa depan. Tingkat pengembaliannya juga dipengaruhi oleh berbagai prospek perusahaan bersangkutan.

Bagi investor tentu mengharapkan pengembalian dengan jumlah tertentu untuk masa depan, ketika investasi tersebut sudah selesai dilakukan dan anda telah mendapat keuntungan. Maka nilai dari keuntungan tersebut dapat dianggap sebagai return realisasi.

  • Dibawah ini merupakan komponen Return
  1. Capital Gain
return dalam berinvestasi
Sumber foto: Canva

Capital gain adalah keuntungan investor yang didapatkan dari selisih nilai investasi pada saat ini terhadap nilai yang sudah tertanam pada harga periode lalu. Disisi lain jika terdapat kondisi atas turunnya nilai, maka akan membuat pihak investor mengalami kerugian (capital loss)

Pada cara kerjanya, tidak semua instrumen pilihan anda dapat menghasilkan return. Capital gain juga akan sangat bergantung pada harga pasar instrumen investasi yang ada pada pasar bursa saham. Beberapa contoh yang bisa menghasilkan capital gain yaitu obligasi dan saham.

  1. Yield

Yield adalah persentase kas masuk kepada pihak investor secara berkala terhadap suatu investasi. Contoh dari yield diantaranya seperti dividen, obligasi, dan bunga deposito.

Baca juga: Tips Mengelola Uang Investor dengan Tepat

Baca juga: Tips Tepat Mulai Investasi di Perusahaan Swasta

Cek Instagram kami di: @asiantrustcapital

Share the Post:

Related Posts

JOINAN

Joinan Joinan conveys the spirit of togetherness along with fresh ideas and innovation, with the intention to bring opportunities to

Read More

E2PAY

E2Pay eMoney Issuer Payment Gateway Channels Remittance operator Basically your payment solutions

Read More